Desa Sambik Bangkol

Sambik Bangkol-,,

                        Proyek pembangunan jaringan pipa air bersih PDAM Tanjung dari mata air Sekper Desa Sambik Bangkol Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara (KLU) oleh Balai Wilayah Sungani (BWS) wilayah NTB menuai pro-kontra dikalangan masyarakat didua kecamatan yakni Kayangan dan Gangga.

Pasalnya, kedua warga masyarakat di dua kecamatan mengklaim sama-sama membutuhkan air dari sumber mata air Skeper. Di Kecamatan Kayangan terdapat kelompok pemakai air untuk lahan pertanian yakni kelompok P3KA misalnya, di mana mereka khawatir pemanfaatan mata air skeper oleh jaringan pipa air bersih itu tidak dapat mengalir ke lahan pertanian warga. Sedangkan sebagian warga yang ada di Kecamatan Gangga mengklaim mendukung pembangunan jaringan pipa itu untuk kebutuhan air bersih yang mereka butuhkan selama ini.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati KLU, Sarifudin,SH., kepada wartawan, Rabu (18/5) mengklaim bahwa proyek pembangunan jaringan pipa air bersih yang sempat di stop warga Kayangan itu sudah tidak ada persoalan. Pasalnya, masing-masing desa dan kecamatan sudah memberikan sosialisasi terkait pemanfaatan jaringan pipa air itu. Masyarakat, menurutnya sudah memahaminya sekarang ini karena bagaimanapun juga masyarakat KLU hanya sebagai penikmat saja. Kendati, pemerintah daerah tidak mengeluarkan anggaran apapun untuk pembangunan jaringan pipa air bersih untuk PDAM Tanjung itu. Selain itu pemanfaatan jaringan air bersih PDAM itu untuk masyarakat juga.

“Saya yakin, BWS juga sudah melakukan kajian bagaimana pembagian system pemanfaatan air bersih dan untuk lahan pertanian di dua kecamatan ini. Untuk itu, saya meminta masyarakat bersabar tidak mudah emosi dalam menyikapi pembangunan proyek itu. Bagaimanapun juga Lombok Utara diuntungkan dengan adanya pembangunan jaringan pipa untuk air bersih itu karena daerah tidak mengeluarkan dana apa-apa,” jelasnya.

“Saya juga akan meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan adanya isu-isu bahwa akan ada lahan-lahan pertanian yang kekurangan air untuk sawah-sawah mereka. Karena saya yakin pihak BWS sudah melakukan kajian-kajian,” imbuhnya.

Wabup menambahkan, pemerintah daerah juga menepis isu terkait pemanfaatan mata air dari Sekper itu adalah untuk kebutuhan kawasan wisata tiga gili (Trawangan,Meno dan Air). Tetapi,  jaringan-jaringan pipa air bersih itu adalah untuk kebutuhan air bersih di dua kecamatan itu sendiri. “Tidak mungkin dimanfaatkan untuk tiga gili karena masyarakat di dua kecamatan sangat membutuhkan air bersih. Untuk tiga gili nanti bias melalui mata air terdekat yang ada di wilayah Pemenang atau bias dipihak ketigakan dengan menyuling air laut menjadi air bersih,” tandasnya. 034 (NET)