Desa Sambik Bangkol

KIM Sarasusita, Samba - Kopi Samba merupakan sebuah brand produk kopi Lokal yang berasal dari Desa Sambik Bangkol Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara yang tercipta pada tanggal 9 Oktober 2018 pasca gempa satu tahun silam.

Kopi Samba ini digagas pertama kali oleh para relawan yang berasal dari daerah Jakarta dan Cibeurem yang tergabung dalam Sahabat Bangun Negeri Foundation dan Atap Solidaritas yang datang bersama-sama untuk membawa sebuah misi kemanusiaan di wilayah terdampak gempa khususnya di Dusun Kopong Sebangun Desa Sambik Bangkol kala itu.

Melihat potensi yang ada, para relawan mencoba melakukan pendekatan edukatif kepada masyarakat setempat bagaimana caranya agar para korban gempa pada saat itu mampu untuk bangkit kembali tidak hanya dalam hal psikologis masyarakat, tetapi juga ekonomi lokal yang pada saat itu sedang mengalami kelumpuhan total.

Memiliki tanah yang subur dengan tanaman kopi yang melimpah, adalah sebuah dasar pemikiran yang digali oleh para relawan untuk memberdayakan masyarakat sekitar, apalagi SDM yang dimiliki masyarakat setempat cukup tinggi. Mencermati hal itu, tergerak dalam fikiran para tim relawan untuk mewujudkan suatu inovasi produk ekonomi lokal berupa bubuk kopi dengan brand tersendiri yang mana pada dasarnya biji kopi asli Desa Sambik Bangkol tersebut mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi di pasaran.

Setelah melakukan pembinaan terhadap masyarakat terutama para ibu-ibu rumah tangga dan pemuda yang ada, perlahan namun pasti produk Kopi Samba kian mulai dikenal khalayak ramai, bukan saja hanya dikenal oleh para pecinta kopi dari daerah saja namun kini pemasarannya sudah mulai merambah ke daerah-daerah di luar pulau Lombok bahkan baru-baru ini permintaan dari negara luar sudah banyak yang masuk ke mereka.

Terkait legalitas, izin produksi Kopi Samba sudah diterima satu bulan lalu tepatnya tanggal 3 September 2019. Izin usaha/produksi tersebut di fasilitasi langsung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara melalui Disperindagkop KLU sebagai wujud dukungan dari pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian lokal di daerah Kabupaten Lombok Utara.

Dalam proses produksi, kopi samba ini sendiri masih sedikit mendapat keterhambatan, hal itu disebabkan karena masih terbatasnya fasilitas pendukung yang dimiliki oleh kelompok UKM Kopi Samba itu sendiri, seperti alat atau mesin produksi yang memadai.

Untuk saat ini, ketua kelompok UKM Kopi Samba yaitu Adi hanya bisa sedikit berharap kepada pemerintah daerah agar bisa bekerjasama dalam mendukung berkembangnya produk ekonomi lokal Kopi Samba yang kini menjadi harapan baru bagi masyarakat Desa Sambik Bangkol khususnya Dusun Kopong Sebangun sebagai wadah untuk meningkatkan perekonomian di lingkup terkecil yaitu keluarga mereka.

(Gn)